Tim Nasional Korea Selatan



Team sepak bola nasional Republik Korea (Korea: 대한민국 축구 국가 대표팀) sebagai wakil Republik Korea dalam sepakbola internasional pria serta ditata oleh Perkumpulan Sepak Bola Korea. Semenjak 1950-an, Republik Korea sudah ada untuk kemampuan sepakbola penting di Asia serta dengan cara historis team sepak bola Asia yang sangat sukses, sesudah berperan serta dalam sembilan kompetisi Piala Dunia FIFA beruntun serta sepuluh, yang paling banyak untuk negara Asia mana juga. Walau awalannya lewat lima kompetisi Piala Dunia tanpa ada memenangi laga, Republik Korea jadi salah satu team Asia yang capai step semi final saat mereka jadi tuan-rumah bersama-sama kompetisi tahun 2002 dengan Jepang. Republik Korea menulis lima gelar serta runner-up 7x di Piala Asia AFC serta Asian Games senior. [3] Team ini biasa dipanggil "Merah" oleh fans serta media sebab warna kit penting mereka. Barisan simpatisan timnas dengan cara sah dikatakan sebagai Setan Merah.

Riwayat awal
Korea (Joseon) tidak dikenalkan dengan berolahraga sepakbola perkumpulan sampai akhir era ke-19; seringkali disebutkan jika sepak bola di Korea datang dari tahun 1882, saat beberapa pelaut Inggris dari HMS Flying Fish bermain permainan saat kapal mereka berkunjung ke Dermaga Incheon. [5] Korea jadi koloni Jepang di tahun 1905 serta langsung dicaplok di tahun 1910.

Di tahun 1921, Kompetisi Sepakbola All Joseon pertama diselenggarakan, serta di tahun 1928, Perkumpulan Sepak Bola Joseon diadakan, yang membuat satu yayasan untuk menebarkan serta meningkatkan sepak bola di Korea. [6] Team Korea berperan serta dalam pertandingan dengan team Jepang dari seputar tahun 1926; Joseon Football Klub jadi timnas de facto untuk orang Korea, serta memenangi Piala Kaisar 1935. [5] Orang Korea bermain di timnas Jepang, khususnya Kim Yong-sik yang bermain untuk Jepang di Olimpiade Musim Panas 1936. [7]

Joseon FA direorganisasi di tahun 1945 saat pendudukan Jepang usai dengan usainya Perang Dunia II. [5] [8] Mengejar pendirian negara Korea Selatan di akhir 1940-an, Perkumpulan Sepak Bola Korea (KFA) yang baru dibangun pada 1948 serta masuk dengan FIFA, tubuh pengontrol sepak bola internasional. Di tahun yang sama, timnas Korea Selatan lakukan kiprah internasional serta menang 5-3 menantang Meksiko di Olimpiade Musim Panas 1948 di London. [5]

Team Piala Dunia pertama (1954)
Di tahun 1954, Korea Selatan masuk kwalifikasi Piala Dunia FIFA untuk kali pertamanya, serta maju ke Piala Dunia FIFA 1954 dengan menaklukkan Jepang dengan cara agregat 7-3. [9] Korea Selatan cuma team Asia ke-2 yang berkompetisi di Piala Dunia sesudah Hindia Belanda (Indonesia), serta negara Asia pertama yang seutuhnya berdiri sendiri untuk melakukan. Korea Selatan kehilangan cuma dua laga mereka dengan beda besar: 9-0 menantang Hongaria (kekalahan paling berat dalam riwayat Piala Dunia) serta 7-0 menantang Turki. Laga terencana ke-3 mereka, menantang Jerman Barat, belum pernah dimainkan sebab tidak ada yang difavoritkan di group mereka, sesuai dengan ketentuan kompetisi itu. [10] Perlu tiga puluh 2 tahun sebelum Korea Selatan dapat berperan serta diperputaran final Piala Dunia lagi.

Walau performanya jelek, Korea Selatan sukses lakukan reli dengan memenangi Piala Asia AFC pertama di tahun 1956. [11] Mereka jadi tuan-rumah edisi selanjutnya di tahun 1960 serta sukses menjaga gelar, menaklukkan Vietnam Selatan, Israel, serta Republik Tiongkok dalam prosedurnya. [12] Tetapi, beberapa pemain Korea Selatan terima medali palsu, bukanlah medali emas yang sudah mereka janjikan, serta mengembalikannya ke KFA. [13] KFA janji untuk memberikan mereka medali riil, tapi ini tidak ada sampai 2019. Korea Selatan belum memenangi Piala Asia AFC semenjak 1960, suatu hal yang dengan begitu dihubungkan dengan "Sumpah Medali Palsu". [14]

Foundation of Yangzee (1967)
Di tahun 1965, pemerintah Korea Selatan kurang yakin diri mengenai laga sepak bola menantang Korea Utara serta menarik kwalifikasi Piala Dunia FIFA 1966 untuk hindari mereka. Kim Yong-sik, wapres KFA pada saat itu, sudah menilai Korea Utara untuk team kelas dunia, [15] serta sebetulnya mereka maju ke perempat final di Piala Dunia FIFA 1966. Di tahun 1967, Tubuh Intelijen Pusat Korea Selatan membangun Yangzee FC serta kumpulkan pemain sepak bola, yang populer di Korea Selatan termasuk juga Lee Hoe-taik, Kim Ho serta Kim Jung-nam, [16] untuk melatih mereka dengan cara intens. [17] Club ini berperan serta dalam Kompetisi Merdeka 1967 serta Kejuaraan Club Asia 1969. [18] Pada kwalifikasi Olimpiade Musim Panas 1968, Korea Selatan tersisih sebab beda gol walau point mereka terikat dengan Jepang, juara group. Korea Selatan tidak berhasil maju ke Piala Dunia FIFA 1970, tapi capai hasil yang baik dengan memenangi Asian Games 1970. [19]

Generasi emas (1986)
Di tahun 1986, Korea Selatan memenangi kompetisi Asia Timur kwalifikasi Piala Dunia 1986 dengan dua kemenangan menantang Jepang di set final, serta dapat maju ke Piala Dunia untuk kali pertamanya semenjak 1954. Pasukan Korea Selatan, masuk dengan Cha Bum-kun, salah satunya striker paling hebat Bundesliga Jerman pada saat itu, [20] [21] di team yang ada termasuk juga Park Chang-sun, Huh Jung-moo, Cho Kwang-rae, Choi Soon-ho, Kim Joo-sung, dan lain-lain, [22] [23] dievaluasi untuk generasi emas di negara mereka sebelum Piala Dunia FIFA 1986. [23] Korea Selatan kalah 3-1 dari juara pada akhirnya Argentina tapi Park Chang-sun cetak gol pertama Korea Selatan dari Piala Dunia dalam laga group pertama. Mereka bermain seri 1-1 dengan Bulgaria serta hadapi juara bertahan Italia di laga paling akhir yang perlu. Mereka kecolongan gol pembuka Alessandro Altobelli, tapi Choi Soon-ho cetak gol keseimbangan di luar ruang penalti. Tetapi, gol ke-2 Altobelli diiringi oleh gol bunuh diri Cho Kwang-rae yang fatal, serta Korea Selatan kalah 3-2 dalam laga itu walau Huh Jung-moo membalaskan 1 gol. Kemudian, tayangan kabar serta wartawan Korea Selatan mengomentari wasit David Socha, mengakui jika penilaiannya mengenai keadaan laga itu jelek. [24] [25] Korea Selatan menebus ketidakberhasilan Piala Dunia dengan emas di Asian Games 1986.